• cso@panenkapitalberjangka.co.id
  • 021 21684233
News Photo

Apa itu Kontrak Berjangka (Futures) dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Salah satu bentuk perdagangan berjangka tertua, dapat ditelusuri kembali ke Bursa Beras Dojima Jepang pada tahun 1697, yang secara luas dianggap sebagai cikal bakal pasar berjangka saat ini. Namun untuk bursa berjangka Modern dimulai di Chicago pada tahun 1840-an, di mana kota tersebut menjadi pusat Perdagangan Futures modern dikenal dengan nama Chicago Mercantile Exchange (CME), dan saat ini bursa yang terbesar adalah New York Mercantile Exchange (NYMEX), dan Chicago Board of Trade (CBoT).

Futures adalah kontrak berjangka atau kontrak derivatif atau transaksi perdagangan menggunakan margin di mana dua pihak, biasanya pembeli dan penjual, setuju untuk membeli atau menjual (bertransaksi) aset keuangan seperti komoditas yaitu emas, oil atau mata uang, atau indeks, pada harga dan waktu yang ditetapkan di masa mendatang yang nilainya berasal dari aset yang mendasarinya (underlying instruments).

Selain itu, saat membuat kontrak berjangka, kita tidak perlu membayar harga penuh aset acuan di muka, sebaliknya, kita hanya membeli sebagian tertentu dari harga, yang dikenal sebagai margin, yang dapat bervariasi dari satu penyedia Pialang Berjangka ke penyedia lainnya tergantung pada ketersediaan Leverage (Daya Ungkit) yang diberikan. Umumnya kita hanya menyediakan margin 1:100 dari Harga aset yang mendasarinya jika ingin melakukan transaksi berjangka.

Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Perdagangan Berjangka ?

Kelebihan terpenting dari perdagangan Berjangka adalah memberikan akses ke sejumlah besar pasar keuangan mulai dari mata uang kripto hingga komoditas dan valas hingga suku bunga dan indeks

Kelebihan berikutnya digunakan untuk berspekulasi tentang pergerakan harga instrumen yang mendasarinya sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan dari perubahan harga tergantung pada posisi transaksi teretntu.

Kelebihan selanjutnya digunakan untuk membantu melindungi terhadap pergerakan harga yang merugikan dengan melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset komoditas atau produk yang nilainya merugi atau sedang turun. Misalnya toko emas membuka kontrak jual saat Harga emas turun untuk menahan posisi merugi dari aset emas fisik yang dimilikinya.

Kekurangan Kontrak Berjangka memberikan Kerugian yang tinggi karena menggunakan margin dengan Leverage (daya ungkit) jika harga tidak sesuai prediksi dan menyebabkan perubahan harga yang cepat. Selain itu, lindung nilai dengan kontrak berjangka dapat menyebabkan transaksi kehilangan pergerakan harga yang menguntungkan karena posisi buy dan sell seimbang (locking). Kerugian lain dari perdagangan Berjangka adalah adanya tanggal kedaluwarsa. Saat tanggal kedaluwarsa semakin dekat, harga kontrak mungkin menjadi kurang menarik. Akibatnya, kontrak berjangka bahkan mungkin menjadi tidak bernilai pada suatu saat.


Bagikan Berita

Apakah Anda ingin mendapatkan layanan untuk bisnis Anda